Paraben dalam Kosmetik
Paraben dalam Kosmetik, Berbahayakah?
Paraben sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan
beauty enthusiast, mengenai aman atau tidaknya kandungan tersebut pada
produk kecantikan. Menanggapi isu-isu yang beredar, banyak beauty enthusiast
yang cenderung mengindari atau bahkan anti dengan produk kecantikan yang
menggunakan paraben.
Beberapa produk kecantikan juga menuliskan “paraben-free”
pada kemasannya. Anda pasti berpikir bahwa paraben itu berbahaya bagi kulit
Anda. Jadi, apakah paraben itu berbahaya? Bagaimana pendapat para ahli mengenai
isu ini?
Apa itu Paraben?
Paraben biasanya digunakan sebagai pengawet pada
produk kecantikan seperti makeup dan skin care. Paraben membantu
mencegah timbulnya jamur dan bakteri. Dalam istilah kimia, paraben merupakan
ester dari p-hydroxybenzoic acid dan diperkenankan oleh BPOM terkandung
dalam kosmetik dengan kadar maksimum 0,4% (untuk ester tunggal) serta 0,8%
(untuk ester campuran) (Nutrition, no date). Jenis paraben yang paling sering digunakan pada produk
kosmetik adalah methylparaben, propylparaben, dan butylparaben.
Methylparaben memiliki ciri-ciri serbuk hablur halus,
berwarna putih, hampir tidak berbau dan tidak mempunyai rasa kemudian agak
membakar diikuti rasa tebal (Widiastuti, 2015). Methylparaben
banyak digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lain atau
dengan antimikroba lain. Jenis paraben lainnya efektif pada kisaran pH yang
luas dan memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.
Propylparaben merupakan serbuk kristalin putih, tidak
berbau dan tidak berasa serta berfungsi sebagai pengawet. Konsentrasi propylparaben yang digunakan pada sediaan topikal adalah 0,01-0,6%. Propylparaben
efektif sebagai pengawet pada rentang pH 4-8, peningkatan pH dapat menyebabkan
penurunan aktivitas antimikrobanya. Propylparaben sangat larut dalam aseton
dan etanol, larut dalam 250 bagian gliserin dan sukar larut di dalam air.
Larutan propylparaben dalam air dengan pH 3-6, stabil dalam penyimpanan selama
4 tahun pada suhu kamar, sedangkan pada pH lebih dari 8 akan cepat
terhidrolisis (Widiastuti, 2015)
Benarkah Paraben dapat Memicu Kanker?
Jawabannya TIDAK! Isu paraben yang dikaitkan dengan
kanker payudara sudah beredar sejak tahun 2004 yang berawal dari penelitian
oleh Dr. Phillipa D. Darbre dari Inggris yang menemukan senyawa metabolites
pada sampel tumor payudara. (Darbre, Darbre and Harvey, 2008) Namun,
kemudian diklarifikasi kembali bahwa penelitiannya tidak pernah menyimpulkan
bahwa kanker payudara disebabkan karena paraben. (Yesinia, 2017)
Jadi, Paraben itu Aman atau Tidak?
Dilansir
dari FDA.gov,(Nutrition, no date)
sejauh ini para peneliti di Amerika Serikat (The U.S Food and Drugs
Administration) yang telah mempelajari tentang tingkat keamanan paraben
tidak menemukan informasi yang menunjukkan bahwa paraben pada produk kecantikan
dapat membahayakan kesehatan.
Mengenai
keamanan paraben juga dipertegas oleh American Cancer Society (ACS)
seperti dilansir pada laman trueskincare.com, bahwa paraben tidak
menjadi penyebab kanker payudara. Paraben hanya memiliki sifat menyerupai
hormon estrogen. ACS melanjutkan dengan mengatakan bahwa estrogen alami atau
yang diambil sebagai pengganti hormon itulah yang berperan dalam perkembangan
kanker payudara dibandingan dengan paraben. ACS menyimpulkan bahwa tidak ada
bahaya yang mengancam kesehatan dari paraben dalam produk kecantikan. (Are Parabens Bad for Your
Skin? - True Skin Care Center, no date)
Menurut Skin Inc., dikutip dari Perfectbeauty.id (Paraben dalam Kosmetik, Betulkah Berbahaya? - Beauty Talk by Perfect Beauty, no date), situs yang
memuat informasi tentang perawatan kulit (skin
care), paraben akan keluar dari tubuh dengan
sendirinya dalam waktu 36 jam. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa aktivitas
estrogen yang ada dalam paraben ternyata 100,000 kali lebih lemah dari estrogen
yang diproduksi secara alami dari dalam tubuh. Artinya, untuk bisa menimbulkan
efek estrogenik yang berhubungan dengan kanker payudara, dosis paraben
dalam kosmetik harus ditambahkan beribu-ribu kali lipat.
Perfectbeauty.id (Paraben dalam
Kosmetik, Betulkah Berbahaya? - Beauty Talk by Perfect Beauty, no date) menyimpulkan
bahwa, lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak
mungkin meloloskan suatu produk untuk dijual di pasaran apabila formulanya
mengandung bahan kimia yang membahayakan nyawa manusia. Produk-produk
kosmetik ini umumnya telah di uji dan melewati serangkaian tes sebelum dapat
diedarkan dan sampai ke tangan konsumen.
Daftar Pustaka
Are
Parabens Bad for Your Skin? - True Skin Care Center
(no date). Available at:
http://trueskincarecenter.com/blog/are-parabens-bad-for-your-skin/ (Accessed:
15 April 2018).
Darbre, P., Darbre, P. D. and Harvey, P. W. (2008) ‘The
Paraben Debate Paraben esters: review of recent studies of endocrine toxicity,
absorption, esterase and human exposure, and discussion of potential human
health risks Paraben esters: review of recent รก3endocrine toxicity’, J.
Appl. Toxicol. doi: 10.1002/jat.1358.
Nutrition, C. for F. S. and A. (no date) ‘Ingredients -
Parabens in Cosmetics’. Center for Food Safety and Applied Nutrition. Available
at: https://www.fda.gov/Cosmetics/ProductsIngredients/Ingredients/ucm128042.htm (Accessed: 15 April 2018).
Paraben dalam Kosmetik, Betulkah Berbahaya? - Beauty Talk by
Perfect Beauty (no date). Available at:
https://perfectbeauty.id/beautytalk/paraben-dalam-kosmetik-betulkah-berbahaya/
(Accessed: 15 April 2018).
Widiastuti, N. M. (2015) Analisis Pengawet Paraben Dalam
Kosetika. Bali.
Yesinia (2017) Apakah PARABEN Benar-Benar Berbahaya? Ini
Fakta Penting Tentang Paraben dari Ahli Estetika! | Health&Food |
beautynesia, March 23. Available at: http://beautynesia.id/11423
(Accessed: 15 April 2018).
Comments
Post a Comment